Hong Kong – Di pusat kota metropolitan dengan biaya hidup dan harga properti yang melambung, gaya hidup Co-Living (tinggal bersama) dan Micro-Apartment (apartemen super kecil) telah menjadi solusi yang populer, terutama bagi profesional muda dan kaum millennial. Tren ini menantang konsep hunian tradisional.
Co-Living menawarkan kamar tidur pribadi dalam unit yang lebih besar, tetapi dengan berbagi ruang komunal berkualitas tinggi seperti dapur besar, ruang kerja bersama, gym, dan taman atap. Model ini mengedepankan komunitas dan layanan yang inklusif (seperti pembersihan dan utilitas yang sudah termasuk dalam sewa), mengurangi kerumitan birokrasi hidup di kota.
Sementara itu, Micro-Apartment memaksimalkan penggunaan ruang kecil (sering di bawah 30 meter persegi) dengan furnitur multifungsi dan desain cerdas. Meskipun kecil, apartemen ini menyediakan otonomi pribadi dengan lokasi yang strategis. Kedua model ini mencerminkan pergeseran gaya hidup dari obsesi pada ruang pribadi yang besar menuju prioritas pada lokasi, konektivitas sosial, dan pengalaman hidup.